Gus Nuril: Ini Negara (Mayoritas Islam) Terbesar Tidak Butuh FPI, Dibela Dari Mananya??



Gus Nuril: Ini Negara (Mayoritas Islam) Terbesar Tidak Butuh FPI, Dibela Dari Mananya??

Share on Google Plus

Tentang Asep Progresif

Saya, Asep Progresif lahir di Malang, 26 juni 1989 dengan nama Asep S, memiliki 3 orang putra-putri yang manis bernama Muhammad Haidar Musyaffa’ Khairullah, Muhammad Zamzamy Zainul Muttaqin, Mumtazah Nur Alisha Safaluna serta Istri yang juga seorang sahabat bernama Romlah. Hubungi saya, HP/WA : 0811 377 2007
    Blogger Comment
    Facebook Comment

10 komentar:

  1. Gus Nuril.....

    Dalam Islam kita harus Amar Ma'ruf Nahi Mungkar..
    Artinya kita harus "menyeru pada kebaikan, mencegah kebathilan"..

    Ulama2 kita hampir semua bergerak menyeru pada kebaikan "Amar Ma'ruf"... jadi kalau kita denger mereka santun, bahasanya menyejukkan.

    Tapi coba liat gus, berapa banyak ulama yang mengambil posisi "Nahi Munkar..???"
    Nggak banyak.. Sangat sedikit... Bahkan GUS NURIL PUN OGGGAH.... dalam hal ini Habib Riziq bersama FPI mengambil posisi itu...

    Tau kenapa nggak banyak yang mau mengambil posisi itu...??? Karena posisi itu nggak enak, akan berbenturan dengan banyak orang, banyak dicaci, banyak dihujat..
    Tapi Habib Riziq dan FPi berani ambil tanggung jawab itu dengan segala resikonya, sehingga terpenuhilah "Amar Ma'ruf Nahi Mungkar" tersebut di Indonesia.

    Nah terus kenapa mesti marah2.. Kan akhlak Nabi tidak marah2.. ???
    Dalam Islam, marah tidak diperkenankan.. Kecuali dua hal.. Marah membela kehormatan, dan marah membela agama..

    Bayangkan....., kalau orang yang membela agamanya tapi gayanya lemah lembut bagai membaca puisi, pantun dan mantra sambil bilang.... "aduh, please deh... Jangan gitu dong..."
    Hayyya.... Sampe lebaran kuda juga nggak akan bisa tegak tuh menolak dan memberantas kebatilan...

    Jadi, semua orang sudah berdiri di tempatnya masing2, dengan fungsinya masing2...

    Sudah dengan keahlian masing2... Ust. Arifin Ilham juara diurusan dzikir, Ust. Yusuf Mansyur juara diurusan sedekah, Ust. Felix Siaw juara di pemikiran dan cita citanya, Aa Gym juara di urusan menata hati.
    Pokoknya semua adalah kesatuan alunan sebuah simfoni.

    Mereka2 ini berdiri di posisi Amar Ma'ruf, dikawal oleh Habib Riziq yang menyempurnakan dengan "Nahi Mungkar" nya..

    So, cintai semua ulama kita.. Karena kita tak hidup di zaman Nabi, maka para ulama inilah panutan kita..

    Jangan diam jika ulama dihina, apalagi ikut mengolok-olok..
    Mari sama2 kita belajar tauladan dari mereka...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf mas, sy krg sependapat. Bnyk ulama mendukung kasus ini sbg penistaan bkn jaminan itu lbh benar drpd ulama yg menolak. Terlepas siapapun ulama tsb, seterkenal apapun. Kebenaran cm Allah yg tau. Jd mari hargai apapun perbedaan pandangan. Dan biarkan hukum yg bicara. Apapun itu kita hrs patuh thdp apapun putusan hukum. Masalah nantinya ada manipulasi ato tidak, pasrahkan kpd yg Maha Kuasa. Yg terpntg indonesia khususnya jakarta aman, ga ada saling caci maki sana sini. Buat apa??anda mau bilang apa yg anda dukung itu benar?? Blm tentu mas, semua mutlak Allah yg berkuasa. Gpp demo, itu hsk kita sbg warga negara utk mrnyuarakan pendapat, tp ttp ada rambu2 dan kita tdk bisa memaksakan hukum hrs mengikuti kita. Intinya semua sdh berusaha dgn keyakinan msg2, selanjutnya biarkan hukum yg bicara dan terakir adlh sermua adlh kuasa Allah SWT..

      Hapus
  2. Tau apa kamu (mh ibrahim) tentang umar ma'ruf nahi....). Imanmu lah kau isi bodat.

    BalasHapus
  3. Harus belajar lagi Tentang "KONSTITUSI " biar katam bernegara nya

    BalasHapus
  4. FPI gk butuh nuril dan para munafikun,pristiwa 411 yg di komandoi FPI Alahmdulillah bisa mempersatukan umat islam dan elemen nasionalis,

    BalasHapus