Sehari Usai Aksi 411, Kyai dan TNI Teken Piagam Tebuireng. Serukan Jihad!
Sehari setelah aksi besar-besaran 4 November di Jakarta, dalam Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad hasilkan Piagam Tebuireng.
Dalam rapat tersebut, turut di hadiri oleh para kiai- kiai sepuh diantaranya; pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Salahuddin Wahid (Gus Solah), KH Akbar Marbun (Medan), Habib Sholeh Aljufri (Solo), KH Anwar Mansur (Lirboyo, Kediri), dan Tuan Guru Turmudzi (NTB). di Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang, Jawa Timur, Sabtu (5/11).
Dalam piagam tersebut tertuang didalamnya Aktualisasi Resolusi Jihad. Berikut isi selengkapnya;
Bismillahirahmanirrahim
Meneladani dan melaksanakan fatwa resolusi jihad
Kami para cendekiawan, habaib, professional dan ulama dalam Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad di Pesantren Tebuireng
Mengingat :
A. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yyang didalamnya terkandung tujuan mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan pancasila dimana dalam proses perumusannya terdapat peran serta pra cendekiawan, professional dan ulama
B. Fatwa Resolusi Jihad 22 Oktober 1945 oleh para ulama mengajak umat islam untuk bersatu dan berjihad menjaga kedaulatan Republik Indonesia yang sedang terancam oleh nafsu tentara Belanda dan sekutunya untuk menguasai kembali wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
Menimbang :
A. Bahwa pada saat ini para cendekiawan professional dan ulama menyadari ada potensi hilangnya kedaulatan bangsa dan Negara
B. Bahwa para cendekiawan, ulama dan professional berkewajiban jihad untuk menjaga kedaulatan bangsa dan Negara
Memperhatikan :
A. Sejumlah kebijakan pemerintah sejak era orde baru tidak berhasil menjamin kedaulatan Negara dan bangsa dalam berbagai aspek kehidupan, adakalanya tunduk pada kedaulatan korporasi sehingga kesejahteraan yang merata bagi seluruh anak bangsa belum terwujud
B. Situasi dan kondisi bangsa yang penuh keprihatinan karena terancam disintegrasi bangsa, akibat merosotnya ideologi bangsa, nilai spiritual, akhlaq, dan kepedulian sosial
C. Kekayaan alam sebagai potensi bangsa yang sangat besar akan tidak bermakna, apabila tidak diperhatikan, dijaga dan dimanfaatkan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
D. Pendidikan merupakan unsur terpenting masa depan suatu bangsa yang belum berorientasi pada kebutuhan bangsa dalam mengelola sumber daya alam.
Memutuskan :
A. Menyerukan kepada pemerintah untuk mengambil langkah-langkah kongkrit dalam jihad mewujudkan kemandirian bangsa sehingga bermartabat dan berdaulat
B. Menggugah para cendekiawan, professional dan ulama untuk berperan lebih aktif dan tepat sasaran dalam jihad mencerdaskan kehidupan bangsa, agar mampu menghadapi segala tantangan di masa mendatang
C. Mengajak segenap unsur bangsa untuk berjihad mewujudkan keadilan, mempertahankan kedaulatan, dan menjaga persatuan bansga menuju baldatun thoyyibatun wa robbun ghafur
Tebuireng, 5 Shafar 1438 H/5 November 2016
Sebelum menyepakati piagam tersebut, para Kyai, TNI dan cendikiawan menyampaikan wawasan kebangsaan secara bergantian. Diawali dengan penyampaian materi tentang kedaulatan ketahanan bangsa yang di oleh Mayjend TNI Wiyanto yang mewakili Panglima TNI Gatot Nurmantyo. Dilanjutkan oleh pemaparan Henri Kasfi (Sekjen Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia) tentang kedaulatan digital. Setelahnya, para kiai silih berganti menyampaikan pikiran-pikirannya untuk kedaulatan bangsa.
KH Mahfud Syaubari, penggagas FPB (Froum Peduli Bangsa) menyampaikan bahwa pihaknya akan meneruskan hasil rapat akbar tersebut beserta piagam Tebuireng kepada presiden Jokowi. "Setelah rapat akbar ini kami akan berupaya mem-follow-up dari apa yang sudah disepakati tadi. Dan akan disampaikan kepada presiden," katanya saat konferensi pers usai Rapat Akbar Aktualisasi Resolusi Jihad.
Sebelum rapat berakhir, para kiai dan Anggota TNI kemudian membubuhkan tandatangan di atas Piagam Tebuireng Aktualisasi Resolusi Jihad. Perwakilan kiai yang menandatangani piagam tersebut adalah KH. Anwar Mansur, Habib Sholeh Al Jufri, KH. Sholahudin Wahid, KH. Tuan Guru Turmudzi, KH. Mahfudz Syaubari, KH. Abuya Ali Akbar Marbun, Habib Nabil Al Musyawa dan Habib Ahmad Zaen Al Kaff. Sementara Mayjend TNI Wiyanto yang mewakili Panglima TNI Gatot Nurmantyo juga ikut membubuhi tanda tangan. (AY)
0 komentar:
Posting Komentar