Ahok versus Masyarakat Jakarta Yang Islamis
Lingkarannews.com- Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017, adalah masa uji nama Basuki Tjahja Purnama atau lebih dikenal Ahok dimata Masyarakat Jakarta; karena bagi masyarakat nama Ahok adalah nama pengganti Gubernur yang dipilih sebelumnya yaitu Gubernur Jokowi
Keterpilihan Ahok menjadi Gubernur DKI karena semata ‘berkah’ atas perginya Gubernur Jakarta terpilih yaitu Jokowi untuk menempati pos sebagai Presiden RI, berkah karena tanpa dilalui oleh pemilihan langsung oleh Masyarakat Jakarta itu sendiri
Uji elektabilitas nama besar Jokowi apakah masih berada dibalik nama Ahok, ataukah Ahok sudah lepas dari nama besar Jokowi?
Banyak para pengamat politik mengatakan Ahok itu Jokowi dan Jokowi itu ya Ahok, mungkin aneh kalau nanti pada kampanye Pilgub DKI Jokowi menjadi juru kampanye bukan Ahok; itu terjadi seandainya ternyata PDIP memilih calon gubernur lain selain Ahok untuk maju menjadi Gubernur DKI
Banyak juga menilai, eletabilitas Ahok dimata masyarakat Jakarta belum teruji, karena masih adanya pemahaman Cina dan non muslim
Dulu salah satu keterpilihan Jokowi Ahok karena Masyarakat Jakarta melihat sosok Jokowi yang maju menjadi Gubernur, masih banyak yang tidak melihat sosok Ahok, namun kini masyarakat diberikan keputusan untuk memilih, apakah pilihannya akan tetap memilih Ahok kalau tanpa nama Jokowi dibelakangnya
Sementara itu, Masyarakat Jakarta yang Islamis mungkin sudah mulai membangun kekuatan ummat, dengan memilih satu calon saja untuk berhadapan dengan Ahok pada Pilgub DKI 2007
Tagline, asal bukan Ahok pun mulai dikampanyekan
Sosok Ahok memang memiliki kelemahan yang mendasar, yaitu tidak membangun kedekatan kepada basis massa Islam dan basis massa betawi
Ahok lebih mengedepankan aksi kekuatan relawan kawanAHOK, dan lupa untuk memulai memberikan tempat kepada basis massa besar di jakarta
Pemimpin Ormas Pemuda Islam menilai Ahok bukan sosok yang mampu merangkul dan menjembatani kepentingan ummat, bahkan cenderung membangun contoh budaya adab bicara yang kurang baik di depan masyarakat
Sosok Ahok sendiri yang menjatuhkan dan menjauhkan dirinya dari keterpilihan Masyarakat Islamis Jakarta
Bukan soal agama, Ras ataupun sosok kontroversial; diri Ahok sendiri lah yang menempatkan diri menjadi versus bagi kebutuhan seorang pemimpin bagi ummat
Ada jarak yang sangat jauh dan berbeda, yang sengaja dibangun dari keberadaan sosok Ahok dengan Masyarakat Islamis Jakarta
Hal inilah yang mungkin, akan menjadi kendala sangat besar Ahok untuk bisa memimpin Jakarta untuk pertama kalinya dari hasil Pemilihan langsung Masyarakat Jakarta
0 komentar:
Posting Komentar