STOP KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP ANAK


(ist/asepprogresif)*


Anak adalah anugerah terindah sekaligus amanah (titipan) yang Allah berikan kepada setiap orangtua. Oleh karena itu orang tua hendaknya memperhatikan kebutuhan dan perkembangan anak-anaknya, agar mereka tumbuh menjadi anak yang sehat, baik jasmani maupun rohani, dan berakhlaqul karimah.
Orangtua sadar tidak sadar sering tidak memuliakan anaknya. Pernahkah kita sebagai orangtua bertanya pada diri sendiri sudahkah kita memenuhi hak anak? Sudahkah kita berusaha mendengarkan perasaan mereka? Sudah cukupkah kita memberi bekal kepercayaan diri dan pendidikan yang benar kepada anak?
Apa yang sedang terjadi di Indonesia beberapa minggu terakhir sungguh menghentak kita. Anak-anak yang seharusnya gembira dan bahagia harus bersedih karena mereka mengalami pelecehan seksual dari orang-orang yang ada di sekitarnya. Baru-baru ini Polda Metro Jaya berhasil membongkar jaringan praktik prostitusi khusus anak di bawah usia atau pedofilia secara online melalui media sosial (facebook) dengan akun "Official Loly Candys Group 18+".
Ancaman ini harus menjadi perhatian kita sebagai orangtua untuk perlu semakin mempersiapkan diri bukan hanya agar anak kita terhindar dari pelecehan seksual, tetapi juga menerima atau mengetahui dengan cepat jika suatu saat anak kita atau anak dari keluarga yang kita kenal mengalami pelecehan seksual.

Kenali kekerasan seksual pada anak
Kekerasan seksual terhadap anak adalah kontak atau interaksi anak dan orang dewasa, dimana anak digunakan untuk mendapat kepuasan seksual oleh orang dewasa atau orang lain. Biasanya, penganiayaan seksual dilakukan oleh orang yang lebih tua dari korbannya, atau yang memiliki posisi lebih tinggi dari anak tersebut, jenis kelamin berbeda bisa juga sama, aktivitas seksual tidak sesuai dengan umur anak, terdapat unsur paksaan, tekanan, ancaman atau harus merahasiakan dan sering disertai penganiayaan fisik.
Seperti diungkapkan Jeanne Wess, yang dikutip oleh Patricia di dalam bukunya ada beberapa tanda dan indikasi seorang anak telah dilecehkan secara seksual, pada balita tanda-tanda fisik yang bisa dikenali antaralain: memar pada alat kelamin atau mulut, iritasi kencing, penyakit kelamin, dan sakit kerongkongan tanpa penyebab jelas (terindikasi anak pernah melakukan seks oral)
Tanda pada perilaku emosional dan sosial : takut kepada siapa saja atau pada tempat tertentu atau orang tertentu, perubahan kelakuan yang tiba-tiba, gangguan tidur (susah tidur, mimpi buruk, dan ngompol), menarik diri atau depresi, serta perkembangan terhambat.
Sementara pada usia pra sekolah, tanda-tanda fisik : perilaku regresif, seperti mengisap jempol, hiperaktif, keluhan somatik seperti sakit kepala yang terus-menerus, sakit perut, sembelit.
Tanda pada perilaku emosional dan sosial: kelakuan yang tiba-tiba berubah, anak mengeluh sakit karena perlakuan seksual. Tanda pada perilaku seksual: masturbasi berlebihan, mencium secara seksual, mendesakkan tubuh, melakukan aktivitas seksual terang-terangan pada saudara atau teman sebaya, tahu banyak tentang aktivitas seksual, dan rasa ingin tahu berlebihan tentang masalah seksual.
Sementara pada usia sekolah tanda sama dengan tanda anak pra sekolah. Tambahan: susah konsentrasi, nilai turun, telat atau bolos, hubungan dengan teman terganggu, tidak percaya kepada orang dewasa, depresi, menarik diri, sedih, lesu, gangguan tidur, mimpi buruk, tak suka disentuh, serta menghindari hal-hal sekitar buka pakaian.
Sementara pada usia remaja, tandanya sama dengan yang diperlihatkan pra sekolah dan sekolah ditambah terlihat kelakuan yang merusak diri sendiri, muncul pikiran bunuh diri, gangguan makan, melarikan din, berbagai kenakalan remaja, penggunaan obat terlarang atau alkohol, kehamilan dini, melacur, seks di luar nikah, atau kelakuan seksual lain yang tak biasa.

Melindungi anak
Upaya pencegahan tindakan kekerasan seksual terhadap anak sangat perlu kita lakukan sebagai orangtua. Kita sebagai orangtua harus senantiasa mendampingi dan membimbing anak agar berkembang optimal dan agar anak memperoleh hak-haknya (rasa aman, perlindungan, penghargaan dari lingkungannya).
Menyadarkan anak bahwa nilai-nilai dan kekerasan itu salah, mengajari dan melatih anak agar mampu melindungi diri dari ancaman kekerasan, dan mendorong lingkungan peduli dalam mencegah kekerasan pada anak.
Adapun cara-cara yang dapat kita lakukan sebagai orangtua untuk melindungi anak dari kekerasan seksual:
1. Selalu berkomunikasi dan mendiskusikan dengan anak mengenai apa saja dengan bebas tanpa rasa takut termasuk kekerasan yang dialaminya, terutama jika itu terjadi di lingkungan keluarga
2.Anak-anak perlu tahu apa itu kekerasan seksual pada anak atau Penyalahgunaan Seksual Pada Anak (PSA) dengan bahasa sederhana yang dimengerti anak-anak.
3. Dengarkan dan pahami anak kita
4. Ajarkan kepada anak untuk mempercayai perasaannya atau penilaiannya terhadap seseorang. Katakan kepada mereka bahwa tidak apa-apa jika mereka merasa tidak nyaman dengan seseorang.
5. Perhatikan orang-orang yang dekat atau berhubungan dengan anak kita, misalnya pengasuh. Jika perlu minta pendapat orang lain.
6. Berikan pemahaman kepada anak sedini mungkin tentang tubuhnya (termasuk seksualitas dirinya).
7. Jelaskan kepada anak bahwa ia harus bilang kepada kita jika ada yang menyentuhnya
8. Katakan kepada anak bahwa orang dewasa/ lebih besar tidak boleh menyentuh bagian-bagian tertentu.
9. Jelaskan pada anak bahwa beberapa orang dewasa akan mencoba dan mengimingi atau membujuk mereka supaya mereka dapat menyentuh bagian-bagian tertentu.
10. Ingatlah bahwa pelaku kekerasan bisa orang yang dikenal, dipercaya dan disayangi oleh keluarga.
Dengan pekanya kita melihat tanda-tanda yang ditunjukkan anak serta berupaya melakukan langkah-langkah pencegahan dapat melindungi dan memutus mata rantai pelecehan/kekerasan seksual setidaknya yang terjadi di sekitar kita. Siapa lagi yang melindungi anak kita kalau bukan kita semua

)*Direktur Lembaga Pemerhati Peduli Pendidikan Anak Nusantara
Share on Google Plus

Tentang Asep Progresif

Saya, Asep Progresif lahir di Malang, 26 juni 1989 dengan nama Asep S, memiliki 3 orang putra-putri yang manis bernama Muhammad Haidar Musyaffa’ Khairullah, Muhammad Zamzamy Zainul Muttaqin, Mumtazah Nur Alisha Safaluna serta Istri yang juga seorang sahabat bernama Romlah. Hubungi saya, HP/WA : 0811 377 2007
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar