10 Desember, Hari Hak Asasi Manusia Internasional



DUNIA memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional yang jatuh setiap tanggal 10 Desember. Penetapan tanggal tersebut adalah untuk memperingati pengadopsian Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada 1948 oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Pada 1950, Majelis Umum menerbitkan resolusi 423 yang isinya mengimbau semua negara anggota dan organisasi PBB untuk setiap tahunnya mengingat 10 Desember sebagai Hari HAM Internasional.
BERITA REKOMENDASI

PBB Diminta Buka Penyelidikan Baru Terkait Kematian Sekjennya
Kebutuhan Dana Bantuan Kemanusiaan PBB Capai Rp298,9 Triliun
Menlu Australia Dukung Indonesia Jadi Anggota Dewan Keamanan PBB

Pada 2015, peringatan Hari HAM Internasional akan diperingati dengan meluncurkan kampanye untuk jangka waktu satu tahun ke depan. Kampanye ini untuk memperingati 50 tahun Perjanjian Internasional untuk HAM, yaitu: Perjanjian Internasional di Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya serta Perjanjian Internasional di Bidang Hak-Hak Sipil dan Politik.

Perjanjian tersebut mulai diadopsi pada 16 Desember 1966 oleh Majelis Umum PBB. Perjanjian tersebut, bersama dengan deklarasi pada 1948, menetapkan HAM dasar bagi setiap manusia, yakni: hak-hak sipil, politik, budaya, ekonomi, dan sosial.

“Pada Hari HAM, mari kita berkomitmen kembali untuk menjamin kebebasan dan melindungi hak-hak asasi setiap manusia di dunia,” ujar Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, mengutip dari situs resmi PBB, Kamis (10/12/2015).

“Hak kita. Kebebasan Kita. Selalu.” adalah jargon yang dipilih PBB untuk kampanye HAM selama satu tahun ke depan. Jargon tersebut bertujuan untuk mempromosikan dan meningkatkan perhatian pada Perjanjian Internasional yang diteken 50 tahun lalu.

Kebebasan berpendapat, kebebasan beribadah, kebebasan dari kemiskinan, dan kebebasan dari rasa takut dipilih sebagai hal yang akan dikampanyekan selama setahun ke depan. Kebebasan-kebebasan tersebut dipandang relevan dan sejalan dengan dua Perjanjian Internasional yang diteken dan mulai diadopsi 50 tahun lalu.
Share on Google Plus

Tentang Asep Progresif

Saya, Asep Progresif lahir di Malang, 26 juni 1989 dengan nama Asep S, memiliki 3 orang putra-putri yang manis bernama Muhammad Haidar Musyaffa’ Khairullah, Muhammad Zamzamy Zainul Muttaqin, Mumtazah Nur Alisha Safaluna serta Istri yang juga seorang sahabat bernama Romlah. Hubungi saya, HP/WA : 0811 377 2007
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar:

Posting Komentar