Blunder Anies Mempemalukan Dirinya Sendiri
Lagi-lagi Anies melakukan blunder yang mempermalukan dirinya sendiri. Ia mengatakan bahwa mahasiswa adalah stok pemimpin masa depan, dan mahasiswa memiliki kesempatan mengembangkan diri ketika kuliah. Hal ini tentu kita setujui, semua kalimat-kalimat Anies apapun sebenarnya kita harus setujui. Karena sebenarnya secara esensi, tidak ada yang salah dengan kalimat-kalimat Anies.
Twit Anies ini adalah sebuah blunder, bukan karena esensinya salah, namun karena Anies yang berbicara. Seolah-olah Anies tidak sadar bahwa perjuangannya selama menjadi menteri pendidikan dasar itu gagal. Pada masa pemerintahan Joko Widodo, Anies menjabat menjadi menteri pendidikan dasar, seharusnya ia sudah bekerja sama dengan menteri riset, teknologi dan pendidikan tinggi untuk membahas hari depan mahasiswa Indonesia.
Hasil Kerja Selama Menjadi Menteri Pendidikan Dasar
Namun apa yang dikerjakan Anies selama ia menjadi menteri pendidikan dasar? Sepertinya apa yang ia kerjakan selama menjadi menteri pendidikan dasar, tidak berjalan dengan lancar, bahkan tidak berjalan sama sekali. Gubernur memiliki pekerjaan yang lebih kompleks, tidak hanya berpikir mengenai pendidikan, namun harus memikirkan kesehatan, kesejahteraan warga, dan juga hal-hal lain yang terkait dengan birokrasi yang ada.
Seharusnya ia membuat twit ini pada saat ia menjadi menteri, bukan saat ini. Kesempatan ia mengembangkan pendidikan ketika Anies menjadi menteri tentu lebih terbuka lebar ketimbang ketika ia akan menjadi gubernur kelak. Hal ini menjadi sebuah kesalahan besar bagi Anies Baswedan karena ia telat melakukan twit tersebut.
Latar Belakang Pendidikan, Namun Tidak Becus Menyelesaikan Jabatan Kementerian
Ternyata latar belakang rektor Universitas Paramadina tidak serta merta menjadikan Anies sosok yang mengerti pendidikan. Latar belakangnya sebagai penggagas gerakan Indonesia Mengajar dan gerakan Turun Tangan tidak menjadikan Anies sosok yang menjalankan pendidikan. Latar belakangnya sebagai bekas menteri pendidikan dasar, juga sepertinya tidak membuat Anies mahir di dalam dunia pendidikan. Bagaimana mungkin ia sekarang berkata dunia pendidikan akan berkembang jika ia menjadi gubernur DKI? Omong kosong.
Jadi dengan omong kosong yang dilakukan oleh Anies, masihkah warga Jakarta percaya dengan keberadaan Anies Sandi sebagai calon pemimpin Anda? Sungguh merupakan hal yang mustahil Jakarta bisa maju di bawah kepemimpinan Anies dan Sandi. Latar belakang rektor, penggagas gerakan Indonesia mengajar dan gerakan Turun Tangan, tidak menjadikan Anies mahir di dalam dunia pendidikan.
Mulailah Sekarang? Kenapa Gak Dari Dulu?
Anies sempat mengatakan bahwa jika Mahasiswa ingin berkembang, mereka harus mulai “sekarang” dan mulai “hari ini”. Lagi-lagi hal ini menunjukkan kenyinyiran Anies di dalam mengatakan sesuatu tanpa berkaca terlebih dahulu dari rekam jejaknya yang tidak jelas.
Rekam jejak Anies yang buruk di dalam dunia kementerian pendidikan di bawah pemerintahan Pak Dhe Jokowi, seharusnya cukup untuk membuat Anies tidak nyinyir. Namun siapa sangka, Anies masih berani mengatakan hal ini. Bukanlah hal yang berlebihan jika kita berkesimpulan bahwa bukan Anies yang melakukan twit, melainkan tim sukses yang tidak mengenalnya.
Kalau Anies bertemu orang Sumatera Utara, tentu Anda akan mendengar kalimat “Sudah lah Nies, banyak cakap kau, bah!”
Jangan Termakan Janji Manis Anies
Janganlah kita sebagai warga Jakarta yang cerdas mengharapkan bahwa dengan keberadaan Anies Sandi sebagai pemimpin DKI Jakarta, mereka akan mampu untuk mengurus masalah pendidikan warga Jakarta. Pendidikan dasar saja tidak dapat ia kerjakan dengan tuntas, bagaimana memikirkan hal yang lebih tinggi? Sudah menjadi makanan bagi kita bahwa bualan Anies ini selalu lebih tinggi dari pada apa yang dapat ia kerjakan.
Aneh kan yang Anies kerjakan?
Betul kan yang saya katakan?
sumber : Hans Sebastian
sumber : Hans Sebastian
0 komentar:
Posting Komentar